Recents in Beach

Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft

Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft: Kebangkitan Asisten Pintar

Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft

Bagi sebagian besar pengguna Windows, Cortana adalah nama yang tidak asing. Asisten virtual ini hadir sebagai jawaban Microsoft untuk Siri dari Apple dan Google Assistant. Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Setelah debut yang menjanjikan, Cortana mengalami serangkaian perubahan, termasuk penghapusan fitur kunci seperti aktivasi suara yang memungkinkan pengguna memanggilnya hanya dengan "Hey Cortana". Ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi efisiensi dan kemudahan penggunaan yang seharusnya menjadi inti dari sebuah asisten digital.

Bayangkan saja, betapa praktisnya jika kamu bisa memerintah komputer hanya dengan suara saat tanganmu sedang sibuk mengetik, mengedit, atau bahkan sedang menyiapkan kopi. Kehilangan kemampuan ini membuat Cortana terasa kurang relevan, bahkan seperti aplikasi biasa yang memerlukan klik manual untuk dioperasikan. Namun, roda terus berputar, teknologi berkembang pesat, dan Microsoft—sebagai salah satu raksasa teknologi—tidak tinggal diam. Dengan kemajuan pesat dalam bidang kecerdasan buatan dan pengolahan bahasa alami, perusahaan ini melihat peluang untuk menghidupkan kembali roh Cortana dengan cara yang lebih canggih dan terintegrasi.

Pengembalian fitur voice activation ini bukan hanya sekadar nostalgia. Ini adalah bagian dari strategi Microsoft yang lebih besar untuk menyematkan AI di setiap lapisan sistem operasinya, menjadikan Windows sebagai ekosistem yang lebih cerdas dan proaktif. Dengan kembalinya kemampuan ini, Cortana tidak hanya akan mendengarkan kamu, tetapi juga diharapkan dapat memahami konteks, belajar dari interaksi, dan memberikan respons yang lebih relevan dan membantu. Ini adalah langkah maju yang signifikan menuju pengalaman komputasi yang lebih intuitif dan bebas hambatan.

Jadi, siapkan dirimu untuk menyambut era baru interaksi dengan komputer. Bersama dengan tips dan trik yang akan kami bagikan, kamu akan segera bisa memanfaatkan potensi penuh dari "Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft" untuk meningkatkan produktivitas, menghemat waktu, dan menjadikan pengalaman digitalmu jauh lebih menyenangkan. Mari kita cari tahu detailnya!

Mengapa Cortana Pernah Kehilangan Suaranya? Kilas Balik dan Evolusi Asisten Digital Microsoft

Untuk memahami mengapa kembalinya Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft begitu penting, kita perlu melihat ke belakang, pada perjalanan Cortana yang penuh liku. Pada awalnya, Cortana diperkenalkan dengan ambisi besar sebagai asisten pribadi yang cerdas, mampu membantu kamu menjadwalkan pertemuan, mencari informasi, atau sekadar bercanda. Fitur aktivasi suara "Hey Cortana" adalah salah satu daya tarik utamanya, memungkinkan interaksi yang benar-benar hands-free dan futuristik.

Namun, seiring berjalannya waktu, fokus Microsoft terhadap Cortana mulai bergeser. Beberapa tahun setelah debutnya, sekitar tahun 2019-2020, Microsoft mulai mengurangi fitur-fitur konsumen Cortana, termasuk kemampuan aktivasi suara di Windows. Keputusan ini didasari oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah persaingan yang sangat ketat di pasar asisten virtual. Siri dan Google Assistant sudah jauh lebih mapan di ekosistem mobile, sementara Amazon Alexa mendominasi pasar smart speaker. Cortana, yang lebih terikat pada desktop Windows, kesulitan menemukan ceruk pasarnya.

Selain itu, ada juga masalah teknis dan pengalaman pengguna. Banyak pengguna mengeluhkan Cortana terkadang kurang responsif, sulit memahami perintah, atau bahkan mengonsumsi sumber daya sistem yang cukup besar. Microsoft sendiri mengakui bahwa pengguna lebih banyak memakai Cortana untuk fungsi produktivitas kantor, daripada sebagai asisten pribadi serbaguna. Akibatnya, Microsoft memutuskan untuk memposisikan ulang Cortana sebagai aplikasi produktivitas yang lebih terintegrasi dengan ekosistem Microsoft 365, seperti Outlook, Teams, dan To Do, daripada sebagai asisten digital umum yang bersaing langsung dengan raksasa lain.

Penarikan fitur voice activation ini, meskipun logis dari sudut pandang strategi perusahaan, meninggalkan kekosongan bagi banyak pengguna. Pengalaman berinteraksi dengan komputer terasa kurang intuitif tanpa kemampuan berbicara langsung. Hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang masa depan asisten digital di Windows. Apakah Microsoft akan sepenuhnya meninggalkan ide asisten suara? Ternyata tidak. Pengambilan keputusan ini mungkin lebih merupakan sebuah "pivot" daripada penarikan total, memberikan ruang bagi Microsoft untuk menyusun strategi baru yang lebih matang, terutama dengan munculnya gelombang baru teknologi kecerdasan buatan.

Perjalanan Cortana ini mengajarkan kita tentang dinamika pasar teknologi yang cepat berubah dan pentingnya adaptasi. Dari sebuah asisten pribadi umum, Cortana berevolusi menjadi alat yang lebih spesifik, namun kehilangan salah satu inti pengalaman asisten virtualnya. Kembalinya fitur ini, seperti yang kami bahas di Dodi Blog, menandakan babak baru yang lebih menjanjikan, didukung oleh inovasi AI yang belum pernah ada sebelumnya. Ini adalah bukti bahwa Microsoft masih percaya pada potensi interaksi suara, tetapi dengan pendekatan yang lebih cerdas dan terfokus.

Dari Puncak Popularitas hingga Penarikan Fitur

Awalnya, Cortana sangat populer berkat integrasinya yang mulus dengan Windows Phone dan kemudian Windows 10. Fitur "Hey Cortana" adalah primadona, memungkinkan pengguna untuk memulai pencarian, membuka aplikasi, atau mengatur pengingat hanya dengan suara. "Saya ingat sekali betapa praktisnya bisa meminta Cortana memutar musik tanpa harus menyentuh keyboard," kenang seorang pengguna. Namun, seiring waktu, kritik mulai bermunculan. Pengguna mengeluhkan kurangnya fitur lintas platform, data privasi, dan terkadang performa yang kurang optimal dibandingkan pesaing. Penarikan fitur voice activation pada akhirnya mengubah Cortana dari asisten pribadi yang responsif menjadi aplikasi yang lebih pasif, hampir mirip dengan kotak pencarian yang lebih canggih.

Pergeseran Fokus Microsoft dan Kritik Pengguna

Microsoft mulai menggeser Cortana dari produk konsumen mandiri menjadi fitur yang lebih terintegrasi dalam suite produktivitas mereka. Ini berarti Cortana lebih fokus pada hal-hal seperti membuat daftar tugas di Microsoft To Do, membaca email dari Outlook, atau membantu presentasi di PowerPoint. Meskipun langkah ini logis untuk ekosistem Microsoft, itu tidak selalu disambut baik oleh pengguna yang merindukan fungsi asisten digital serbaguna. Banyak yang merasa Cortana telah kehilangan identitasnya dan menjadi "kurang pribadi." Pergeseran ini juga membuka peluang bagi asisten AI lain untuk mengisi kekosongan tersebut, mendorong Microsoft untuk kembali memikirkan strateginya di tengah revolusi AI generatif.

Kebangkitan Fitur Voice Activation: Apa yang Baru dan Mengapa Ini Penting?

Setelah periode "tidur panjang" untuk fitur voice activation, kini Microsoft memutuskan untuk membangunkannya kembali. Kembalinya Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft bukanlah sekadar mengulang apa yang sudah ada. Ini adalah sebuah evolusi yang didukung oleh lompatan besar dalam teknologi kecerdasan buatan, khususnya AI generatif. Pergeseran ini sangat penting karena ia menandai komitmen Microsoft untuk menghadirkan pengalaman komputasi yang lebih intuitif dan produktif, di mana interaksi suara menjadi jembatan utama antara manusia dan mesin.

Apa yang membuat pengembalian ini berbeda? Jawabannya terletak pada fondasi teknologi yang lebih kuat. Jika dulu Cortana mengandalkan model AI yang lebih statis, kini ia berpotensi besar untuk memanfaatkan model bahasa besar (Large Language Models/LLM) yang sangat canggih. Ini berarti Cortana tidak hanya akan mampu mengenali perintah suara kamu dengan lebih akurat, tetapi juga memahami konteksnya, memproses bahasa alami yang lebih kompleks, dan bahkan menghasilkan respons yang lebih koheren dan relevan. Bayangkan bisa berbicara dengan komputer kamu seolah-olah kamu berbicara dengan rekan kerja yang cerdas, yang memahami nuansa pertanyaan dan memberikan bantuan yang benar-benar berguna.

Integrasi dengan teknologi AI terkini, seperti yang terlihat pada Copilot, menjadi kunci. Meskipun Copilot mungkin mengambil alih beberapa fungsi "asisten AI" yang lebih luas di Windows, kembalinya voice activation untuk Cortana menunjukkan bahwa Microsoft masih melihat nilai dalam asisten yang responsif terhadap perintah suara langsung. Ini bisa berarti Cortana akan menjadi lebih fokus pada tugas-tugas sistem dasar dan integrasi produktivitas yang spesifik, sementara Copilot menangani permintaan generatif yang lebih luas. Pemisahan peran ini berpotensi membuat kedua asisten bekerja lebih efisien dan tidak tumpang tindih.

Pentingnya kebangkitan ini juga terletak pada potensi peningkatan produktivitas yang signifikan. Bagi banyak profesional, multitasking adalah hal biasa. Dengan kemampuan mengaktifkan Cortana melalui suara, kamu bisa tetap fokus pada pekerjaan yang sedang kamu lakukan—misalnya, menulis kode, mendesain grafis, atau mengedit video—tanpa harus mengalihkan tangan dari keyboard dan mouse untuk membuka aplikasi atau mencari file. Kamu bisa meminta Cortana untuk: "Buka file laporan keuangan terbaru," "Jadwalkan rapat dengan Budi besok jam 10 pagi," atau "Beritahu saya cuaca hari ini." Ini bukan lagi fiksi ilmiah, melainkan realitas yang kembali di hadapan kita.

Selain itu, pengembalian fitur ini juga membuka pintu bagi aksesibilitas yang lebih baik. Bagi individu dengan keterbatasan fisik yang mungkin kesulitan menggunakan keyboard atau mouse secara konvensional, perintah suara adalah sebuah anugerah. Ini memungkinkan mereka untuk berinteraksi penuh dengan sistem operasi dan aplikasi, memperluas jangkauan penggunaan komputer secara signifikan. Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi yang cerdas dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memberdayakan.

Tentu saja, Microsoft juga belajar dari kesalahan masa lalu. Diharapkan, pengembalian ini juga dibarengi dengan peningkatan pada aspek privasi dan kontrol pengguna. Pengguna harus bisa dengan mudah mengelola data suara mereka dan memilih seberapa banyak informasi yang ingin mereka bagikan. Transparansi ini akan membangun kembali kepercayaan yang mungkin sempat memudar. Untuk melihat perkembangan terbaru seputar teknologi dan fitur-fitur yang inovatif, kalian bisa kunjungi TikTok Mandor Website.

Integrasi AI Generatif dan Strategi Baru Microsoft

Kembalinya voice activation ini sangat erat kaitannya dengan revolusi AI generatif. Microsoft telah banyak berinvestasi di OpenAI dan mengintegrasikan model-model canggih seperti GPT ke dalam produknya. Ini berarti Cortana yang baru tidak hanya sekadar 'mendengar', tetapi 'memahami'. Ia bisa memproses bahasa alami yang kompleks, menarik informasi dari berbagai sumber, dan bahkan menyusun respons yang kontekstural. Strategi baru Microsoft adalah menciptakan ekosistem AI yang kohesif, di mana Copilot menangani tugas-tugas kreatif dan kompleks, sementara Cortana (dengan voice activation-nya) mungkin akan fokus pada efisiensi tugas sistem dan produktivitas harian yang cepat. Ini adalah tentang menciptakan sinergi, bukan lagi persaingan internal.

Manfaat dan Potensi Peningkatan Produktivitas

Manfaat utama dari fitur ini adalah peningkatan drastis dalam produktivitas dan efisiensi. Bayangkan skenario ini: kamu sedang sibuk merender video atau mengolah data besar, tetapi perlu mengecek jadwal atau mengirim pesan singkat. Daripada menghentikan pekerjaan dan beralih jendela, kamu cukup berkata, "Hey Cortana, kirim pesan ke John 'laporan sudah siap'," atau "Hey Cortana, apa jadwal saya sore ini?". Kemampuan ini menghilangkan gesekan dalam alur kerja, memungkinkan kamu tetap fokus pada tugas utama. Bagi para gamer, ini juga bisa berarti kontrol in-game yang lebih cepat untuk fungsi non-kritis atau informasi cepat tanpa mengganggu gameplay. Ini adalah langkah besar menuju komputasi tanpa batas.

Panduan Praktis: Mengaktifkan dan Memaksimalkan Fitur Voice Activation Cortana yang Kembali

Sekarang setelah kita memahami mengapa Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft, saatnya beralih ke bagian yang paling kamu tunggu-tunggu: bagaimana cara mengaktifkannya dan memanfaatkan fitur ini secara maksimal. Prosesnya mungkin sedikit berbeda tergantung versi Windows dan pembaruan yang kamu miliki, namun secara umum, Microsoft berupaya membuatnya semudah mungkin.

Hal pertama yang perlu kamu pastikan adalah bahwa sistem operasi Windows kamu sudah diperbarui ke versi terbaru. Microsoft seringkali merilis fitur-fitur baru atau mengaktifkan kembali yang lama melalui pembaruan sistem. Pastikan kamu menjalankan Windows 10 atau, idealnya, Windows 11, karena pengembangan AI dan integrasi asisten digital lebih difokuskan pada versi terbaru ini. Setelah itu, kamu bisa mulai mengonfigurasi pengaturan suara di sistemmu.

Pengalaman menggunakan kembali voice activation Cortana ini akan sangat bergantung pada seberapa baik kamu mengaturnya dan seberapa sering kamu melatihnya. Asisten digital ini, seperti halnya teknologi AI lainnya, akan menjadi lebih baik seiring dengan penggunaannya. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai perintah dan frasa untuk melihat apa yang paling efektif dan nyaman bagimu. Ingat, tujuan utama adalah menjadikan interaksi dengan komputer lebih cepat, lebih mudah, dan lebih intuitif, sehingga kamu bisa lebih fokus pada pekerjaan yang benar-benar penting.

Meskipun Cortana kembali dengan voice activation, penting untuk diingat bahwa ekosistem asisten AI di Windows juga sedang berkembang dengan adanya Copilot. Dalam beberapa kasus, Copilot mungkin mengambil alih peran yang lebih luas dalam menjawab pertanyaan generatif atau melakukan tugas-tugas kompleks yang melibatkan internet. Namun, Cortana masih memiliki peran krusial sebagai asisten yang terintegrasi lebih dalam dengan sistem operasi untuk perintah cepat dan kontrol aplikasi. Memahami perbedaan ini akan membantumu memilih asisten yang tepat untuk tugas yang tepat.

Jika kamu menghadapi masalah atau ingin berbagi pengalamanmu tentang fitur ini, jangan ragu untuk bergabung dengan komunitas online atau forum teknologi. Berbagi tips dan trik dengan pengguna lain dapat sangat membantu. Dan ingat, untuk terus mendapatkan informasi terbaru seputar teknologi dan tutorial lainnya, pastikan kamu selalu mengikuti Dodi Blog dan TikTok Mandor Website.

Langkah-Langkah Mengaktifkan Ulang Perintah Suara

Berikut adalah panduan umum untuk mengaktifkan kembali fitur voice activation di Cortana:

  1. Perbarui Windows Kamu: Pastikan sistem operasi kamu adalah versi terbaru, terutama Windows 11. Buka Settings > Windows Update dan instal semua pembaruan yang tersedia.
  2. Buka Pengaturan Cortana: Cari "Cortana" di bilah pencarian Windows dan buka aplikasi Cortana.
  3. Akses Pengaturan Suara: Di dalam aplikasi Cortana, cari ikon Settings (biasanya ikon roda gigi).
  4. Aktifkan "Hey Cortana": Di pengaturan Cortana, cari opsi yang berkaitan dengan "Voice Activation", "Wake Word", atau "Hey Cortana". Aktifkan fitur ini. Kamu mungkin juga akan menemukan opsi untuk "Pelajari suaraku" atau "Respon kepada suara saya". Ini sangat direkomendasikan untuk meningkatkan akurasi pengenalan suaramu.
  5. Konfigurasi Privasi: Periksa juga pengaturan privasi yang berkaitan dengan mikrofon dan riwayat suara. Pastikan Cortana memiliki izin untuk menggunakan mikrofonmu. Kamu bisa menemukan ini di Settings > Privacy & security > Microphone.
  6. Tes Suaramu: Setelah diaktifkan, cobalah panggil Cortana dengan frasa "Hey Cortana" dan berikan perintah sederhana seperti "Hey Cortana, what's the weather?" atau "Hey Cortana, open Calculator."

Jika kamu tidak menemukan opsi "Hey Cortana" secara langsung di aplikasi Cortana, ada kemungkinan Microsoft telah memindahkannya ke pengaturan Windows yang lebih umum, atau integrasinya menjadi bagian dari fitur Copilot di Windows 11. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin perlu mengunduh "Cortana" dari Microsoft Store jika belum terinstal sebagai aplikasi mandiri.

Tips dan Trik Mengoptimalkan Pengalaman Kalian

Agar pengalamanmu dengan voice activation Cortana lebih maksimal, ikuti tips berikut:

  • Latih Suaramu: Manfaatkan fitur "Pelajari suaraku" atau "Respon kepada suara saya" jika tersedia. Ini membantu Cortana mengenali aksen dan pola bicaramu dengan lebih baik.
  • Gunakan Mikrofon Berkualitas: Kualitas mikrofon sangat memengaruhi akurasi pengenalan suara. Mikrofon headset yang baik atau mikrofon eksternal seringkali lebih baik daripada mikrofon internal laptop.
  • Berbicara Jelas dan Natural: Ucapkan perintah dengan jelas, tetapi tetap dalam nada bicara yang natural. Tidak perlu berteriak atau berbicara terlalu lambat.
  • Kenali Perintah Dasar: Mulai dengan perintah-perintah dasar seperti membuka aplikasi ("Open Edge"), mencari informasi ("Search for new recipes"), mengatur pengingat ("Set a reminder for 3 PM to call mom"), atau mengelola kalender.
  • Eksplorasi Integrasi: Cobalah integrasi dengan aplikasi Microsoft 365. Contoh: "Add 'buy groceries' to my to-do list," atau "Show me my emails from Sarah."
  • Jaga Lingkungan Tenang: Untuk hasil terbaik, gunakan voice activation di lingkungan yang relatif tenang agar tidak ada gangguan suara.
  • Pantau Pembaruan: Microsoft terus mengembangkan fitur-fitur AI-nya. Pastikan kamu selalu memantau pembaruan Windows dan aplikasi Cortana untuk mendapatkan peningkatan terbaru.
"Dengan kembalinya fitur voice activation, Cortana tidak hanya menjadi asisten, tetapi juga menjadi perpanjangan dari produktivitas kamu. Ini adalah era baru interaksi hands-free yang cerdas dan efisien."

Pengembalian ini menandai babak baru bagi Cortana dan ekosistem Windows. Dengan integrasi AI yang lebih canggih, asisten digital ini siap membantu kamu lebih dari sebelumnya, menjadikan pengalaman komputasi kamu lebih lancar dan responsif. Jangan lewatkan kesempatan untuk memanfaatkan sepenuhnya fitur ini!

Kesimpulan: Membangun Kembali Hubungan dengan Asisten Digitalmu

Perjalanan Cortana adalah cerminan dari dinamika industri teknologi yang terus berubah. Dari fitur unggulan hingga penarikan fitur kunci, dan kini kebangkitan kembali dengan dukungan AI yang lebih canggih, Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft adalah bukti komitmen Microsoft untuk menghadirkan pengalaman komputasi yang paling intuitif dan efisien bagi penggunanya.

Pengembalian fitur voice activation bukan hanya sekadar mengembalikan masa lalu, melainkan membuka pintu menuju masa depan interaksi manusia-komputer yang lebih alami dan produktif. Dengan kemampuan untuk mengaktifkan Cortana menggunakan suara, kamu dapat menjaga alur kerjamu tetap lancar, mengakses informasi dengan cepat, dan mengelola tugas-tugas harian tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan utama. Ini adalah langkah maju yang signifikan menuju era di mana AI terintegrasi secara mulus ke dalam setiap aspek kehidupan digital kita.

Kita telah melihat bagaimana Microsoft belajar dari pengalaman masa lalu, merangkul inovasi AI generatif, dan menyusun strategi baru untuk Cortana agar dapat melengkapi Copilot dan ekosistem Windows secara keseluruhan. Ini adalah saat yang tepat untuk kamu untuk menjelajahi potensi penuh dari asisten digital yang telah "dihidupkan" kembali ini.

Apa Langkah Selanjutnya untuk Kamu?

Kami sangat mendorong kamu untuk segera mengaktifkan fitur voice activation ini di perangkat Windows kamu. Eksperimenlah dengan berbagai perintah, sesuaikan pengaturannya, dan lihat bagaimana Cortana yang baru dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamananmu sehari-hari. Bagikan pengalamanmu dengan teman-teman atau di media sosial. Mari kita jadikan interaksi dengan teknologi menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan!

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari evolusi ini. Coba sekarang dan rasakan perbedaannya!

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Fitur Voice Activation Cortana

1. Mengapa Fitur Voice Activation Di Cortana Dihidupkan Lagi Setelah Dihapus Microsoft?

Microsoft memutuskan untuk menghidupkan kembali fitur voice activation karena kemajuan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan, khususnya AI generatif. Hal ini memungkinkan Cortana untuk menjadi lebih cerdas, responsif, dan terintegrasi, sejalan dengan visi Microsoft untuk menanamkan AI di seluruh ekosistem Windows demi pengalaman pengguna yang lebih intuitif dan produktif.

2. Apa yang baru dari fitur voice activation Cortana yang kembali ini dibandingkan sebelumnya?

Fitur yang kembali ini diharapkan didukung oleh model AI yang lebih canggih, memungkinkan pengenalan suara yang lebih akurat, pemahaman konteks yang lebih baik, dan kemampuan memproses bahasa alami yang lebih kompleks. Ini berbeda dari versi sebelumnya yang mungkin lebih statis dan kurang responsif terhadap nuansa perintah suara.

3. Apakah Cortana yang kembali dengan voice activation ini akan bersaing dengan Copilot?

Tidak secara langsung. Microsoft cenderung memposisikan Cortana dan Copilot untuk melengkapi satu sama lain. Cortana, dengan voice activation-nya, mungkin akan lebih fokus pada perintah sistem cepat dan integrasi produktivitas harian yang spesifik, sementara Copilot menangani permintaan generatif yang lebih luas, kreatif, dan kompleks yang melibatkan internet.

4. Bagaimana cara mengaktifkan Fitur Voice Activation Di Cortana Di Windows saya?

Pertama, pastikan Windows kamu sudah diperbarui ke versi terbaru (idealnya Windows 11). Kemudian, buka aplikasi Cortana, akses pengaturannya (biasanya ikon roda gigi), dan cari opsi seperti "Voice Activation," "Wake Word," atau "Hey Cortana" untuk diaktifkan. Pastikan juga Cortana memiliki izin akses mikrofon di pengaturan privasi Windows.

5. Apakah fitur voice activation Cortana yang baru ini aman untuk privasi saya?

Microsoft terus berupaya meningkatkan privasi pengguna. Disarankan untuk selalu memeriksa pengaturan privasi di Windows dan aplikasi Cortana, terutama terkait penggunaan mikrofon dan riwayat suara. Kamu harus memiliki kontrol untuk mengelola data suaramu dan memilih seberapa banyak informasi yang ingin dibagikan.

Baca Juga

Tag terkait: Teknologi, Tutorial

Post a Comment

0 Comments