Gelombang Perubahan Besar Seiring Dihentikannya Dukungan Untuk Windows 7: Mengapa Ini Penting untuk Kalian?
Apakah kamu masih ingat betapa stabil dan familiarnya Windows 7? Bertahun-tahun lamanya, sistem operasi ini menjadi andalan banyak dari kita, menemani saat bekerja, belajar, atau sekadar hiburan. Namun, waktu terus berjalan dan teknologi pun berevolusi. Hari ini, kita menghadapi sebuah realitas yang mungkin tidak disukai sebagian besar pengguna setia: Gelombang Perubahan Besar Seiring Dihentikannya Dukungan Untuk Windows 7 telah tiba, dan ini membawa konsekuensi serius yang wajib kamu pahami. Jika saat ini kamu masih menggunakan Windows 7, artikel ini bukan sekadar informasi, melainkan sebuah peringatan dan panduan krusial yang akan membantu kamu mengambil keputusan terbaik untuk masa depan digitalmu.
Era Berakhirnya Windows 7: Apa Artinya Bagi Pengguna Setia?
Bagi sebagian besar pengguna, sebuah sistem operasi hanyalah "latar belakang" yang memungkinkan aplikasi berjalan. Selama komputer bisa dinyalakan dan menjalankan program, semua terasa baik-baik saja. Namun, di balik layar, ada sebuah tim besar yang bekerja keras memastikan sistem operasi tersebut tetap aman, stabil, dan kompatibel dengan teknologi terbaru. Inilah yang kita sebut "dukungan". Ketika Microsoft mengumumkan penghentian dukungan resmi untuk Windows 7, khususnya pada 14 Januari 2020 untuk dukungan mainstream dan kemudian 10 Januari 2023 untuk Extended Security Updates (ESU) tahap akhir, itu berarti era Windows 7 telah resmi berakhir. Lalu, apa dampaknya bagi kamu yang mungkin masih setia menggunakannya?
Penghentian dukungan berarti bahwa Microsoft tidak lagi menyediakan pembaruan keamanan (security updates), perbaikan bug (bug fixes), atau dukungan teknis gratis. Bayangkan sebuah rumah yang tidak lagi diperbaiki atapnya saat bocor, atau jendelanya yang rusak tidak diganti. Lama kelamaan, rumah itu akan rentan terhadap berbagai masalah dan ancaman dari luar. Hal serupa terjadi pada Windows 7. Tanpa pembaruan keamanan, sistem kamu menjadi target empuk bagi para peretas dan malware yang terus berkembang. Setiap celah keamanan yang ditemukan setelah tanggal penghentian dukungan tidak akan diperbaiki, meninggalkan pintu terbuka lebar bagi serangan siber. Ini bukan ancaman main-main; data pribadi kamu, informasi keuangan, dan bahkan seluruh identitas digitalmu bisa berisiko.
Selain masalah keamanan, kamu juga akan menghadapi tantangan lain. Banyak pengembang perangkat lunak dan produsen perangkat keras mulai berhenti mendukung Windows 7. Ini berarti, aplikasi-aplikasi terbaru atau bahkan pembaruan untuk aplikasi yang sudah kamu gunakan mungkin tidak akan berjalan dengan baik, atau bahkan tidak bisa diinstal sama sekali di Windows 7. Driver untuk perangkat keras baru (seperti printer, scanner, atau kartu grafis) mungkin tidak tersedia. Akibatnya, komputer kamu akan menjadi semakin lambat, tidak efisien, dan tidak kompatibel dengan ekosistem digital modern yang bergerak sangat cepat. Ini bukan hanya tentang keamanan, tetapi juga tentang produktivitas dan kemampuan kamu untuk tetap relevan di dunia yang serba digital. Kamu mungkin bisa mendapatkan inspirasi dan tips-tips teknologi cepat melalui akun TikTok TikTok: @mandorwebsite untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru.
Keamanan yang Menganga: Ancaman Nyata Tanpa Dukungan
Mari kita bicara lebih detail tentang keamanan. Pernahkah kamu mendengar tentang ransomware seperti WannaCry atau NotPetya? Serangan-serangan ini memanfaatkan celah keamanan yang tidak ditambal pada sistem operasi lama. Tanpa pembaruan rutin dari Microsoft, komputer Windows 7 kamu akan menjadi "sasaran empuk" berikutnya. Virus, malware, spyware, dan phishing akan semakin mudah menembus pertahanan sistemmu. Ini bukan sekadar memperlambat komputer; ini bisa berarti hilangnya data penting, pencurian identitas, atau bahkan penyanderaan seluruh sistemmu sampai kamu membayar sejumlah uang kepada peretas. Risiko ini nyata dan terus meningkat setiap harinya. Mempertahankan Windows 7 sama dengan mengundang masalah besar ke dalam kehidupan digital kamu. Saya pernah mengalami sendiri bagaimana sebuah perusahaan kecil hampir gulung tikar karena salah satu komputernya terinfeksi ransomware dari celah keamanan sistem yang tidak di-update. Proses pemulihannya sangat mahal dan memakan waktu.
Kompatibilitas dan Kinerja: Memperlambat Kemajuan Digital Kamu
Selain keamanan, masalah kompatibilitas adalah halangan besar lainnya. Browser web modern seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox sudah mulai mengurangi atau menghentikan dukungan untuk Windows 7. Ini berarti pengalaman browsing kamu bisa jadi tidak optimal, atau bahkan tidak aman, karena fitur keamanan terbaru browser tidak bisa bekerja maksimal. Aplikasi-aplikasi krusial seperti Microsoft Office versi terbaru, software desain grafis, atau bahkan game terbaru, kemungkinan besar tidak akan bisa diinstal atau dijalankan dengan lancar di Windows 7. Bayangkan kamu ingin mencoba aplikasi produktivitas yang baru atau bermain game terbaru, namun terhalang hanya karena sistem operasi kamu sudah usang. Ini membatasi potensi digitalmu dan membuatmu tertinggal dari perkembangan teknologi yang pesat. Investasi pada sistem operasi yang lebih modern akan membuka lebih banyak pintu kesempatan dan efisiensi.
Pilihan Migrasi: Menjelajahi Alternatif Terbaik untuk Sistem Operasi Kamu
Mengingat risiko yang telah dibahas, jelas bahwa bertahan di Windows 7 bukanlah pilihan yang bijak dalam jangka panjang. Lantas, apa yang bisa kamu lakukan? Ada beberapa jalur migrasi yang bisa kamu pertimbangkan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Memilih jalur yang tepat sangat tergantung pada kebutuhan pribadi kamu, anggaran, dan perangkat keras yang kamu miliki saat ini. Jangan khawatir, kamu tidak sendiri dalam proses ini, banyak sumber daya dan komunitas yang bisa membantu, bahkan di blog seperti Dodi Blog kamu bisa menemukan berbagai tutorial dan tips terkait migrasi sistem.
Pilihan pertama dan paling umum adalah untuk meng-upgrade ke versi Windows yang lebih baru, yaitu Windows 10 atau Windows 11. Ini adalah jalur paling logis karena kamu akan tetap berada dalam ekosistem yang familiar dengan sedikit kurva pembelajaran. Jika perangkat keras kamu mendukung, upgrade ke Windows 10 adalah langkah minimal yang harus diambil. Windows 10 masih akan mendapatkan pembaruan keamanan dan fitur hingga Oktober 2025, memberikan kamu waktu yang cukup untuk perencanaan jangka panjang. Jika perangkat kamu lebih baru dan memenuhi persyaratan minimum, Windows 11 menawarkan antarmuka yang lebih modern, fitur keamanan yang ditingkatkan (seperti Secure Boot dan TPM 2.0 yang merupakan keharusan), dan integrasi yang lebih baik dengan ekosistem Microsoft. Keuntungan utama dari upgrade ke Windows adalah kompatibilitas yang luas dengan sebagian besar aplikasi dan perangkat keras yang sudah kamu miliki, mengurangi kerepotan transisi.
Pilihan kedua yang semakin populer adalah beralih ke sistem operasi berbasis Linux. Meskipun mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, distribusi Linux seperti Ubuntu, Linux Mint, atau Fedora menawarkan pengalaman yang stabil, aman, dan seringkali gratis. Linux dikenal dengan keamanannya yang tinggi dan kebutuhan sumber daya yang lebih rendah dibandingkan Windows, menjadikannya pilihan ideal untuk komputer lama yang mungkin kesulitan menjalankan Windows 10/11 dengan lancar. Kurva pembelajaran memang ada, terutama jika kamu terbiasa dengan Windows, tetapi antarmuka modern seperti GNOME atau KDE Plasma sangat intuitif dan mudah digunakan. Banyak aplikasi populer memiliki versi Linux, atau ada alternatif gratis dan open-source yang sangat mumpuni. Ini adalah pilihan yang sangat menarik bagi mereka yang ingin lepas dari biaya lisensi perangkat lunak dan menginginkan kontrol penuh atas sistem mereka.
Upgrade ke Windows 10 atau 11: Langkah Paling Logis
Mengapa upgrade ke Windows 10 atau 11 disebut sebagai langkah paling logis? Karena transisinya akan sangat mulus bagi sebagian besar pengguna. Kamu akan tetap familiar dengan antarmuka pengguna (UI), meskipun ada beberapa perubahan, konsep dasarnya tetap sama. Sebagian besar aplikasi yang kamu gunakan di Windows 7 kemungkinan besar akan kompatibel dengan Windows 10 atau 11. Selain itu, proses upgrade umumnya bisa dilakukan tanpa harus melakukan instalasi ulang penuh (meskipun instalasi bersih selalu direkomendasikan untuk performa terbaik). Namun, sebelum melakukan upgrade, pastikan untuk memeriksa spesifikasi minimum perangkat keras kamu. Windows 10 membutuhkan prosesor 1 GHz, RAM 1 GB (32-bit) atau 2 GB (64-bit), dan ruang penyimpanan 16 GB (32-bit) atau 20 GB (64-bit). Windows 11 jauh lebih ketat, memerlukan prosesor yang lebih baru, RAM minimal 4 GB, dan modul TPM 2.0 serta Secure Boot. Jika perangkat keras kamu sudah terlalu tua, upgrade mungkin tidak seefektif yang diharapkan, atau bahkan tidak mungkin dilakukan untuk Windows 11. Pastikan juga kamu memiliki lisensi Windows yang valid. Proses upgrade dari Windows 7 ke Windows 10 dulunya gratis, tetapi sekarang kamu mungkin perlu membeli lisensi baru. Ada banyak panduan detail di internet, termasuk video tutorial di TikTok: @mandorwebsite, yang bisa membantu kamu melangkah.
Melirik Linux: Opsi Gratis, Aman, dan Fleksibel
Beralih ke Linux adalah pilihan yang berani namun sangat bermanfaat, terutama jika kamu memiliki perangkat keras lama atau mencari alternatif yang lebih aman dan gratis. Distribusi seperti Ubuntu, Linux Mint, dan Pop!_OS sangat populer di kalangan pemula. Mereka menawarkan lingkungan desktop yang intuitif, toko aplikasi yang kaya (mirip dengan App Store), dan komunitas dukungan yang sangat aktif. Kelebihan utama Linux adalah stabilitas, keamanan bawaan yang sangat baik (jarang sekali ada virus Linux), dan kemampuan untuk berjalan dengan baik pada perangkat keras yang lebih tua. Kamu juga memiliki kebebasan untuk mengkostumisasi sistemmu sesuai keinginan. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: tidak semua perangkat lunak Windows memiliki versi Linux (meskipun banyak alternatif open-source yang setara), dan game-game tertentu mungkin memerlukan konfigurasi lebih lanjut atau tidak kompatibel. Namun, untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, mengetik dokumen, mengedit foto dasar, atau bahkan pemrograman, Linux adalah pilihan yang sangat solid. Banyak juga situs blog seperti Dodi Blog yang menyediakan panduan langkah demi langkah untuk instalasi dan penggunaan Linux.
Persiapan Migrasi dan Tips Jitu Agar Transisi Berjalan Mulus
Keputusan untuk bermigrasi dari Windows 7 adalah langkah yang penting, dan seperti halnya setiap perubahan besar, persiapan yang matang adalah kunci untuk keberhasilan. Jangan terburu-buru; luangkan waktu untuk merencanakan setiap detail agar kamu tidak kehilangan data penting atau menghadapi masalah yang tidak perlu. Pengalaman saya membantu banyak orang dalam proses ini menunjukkan bahwa masalah seringkali muncul karena kurangnya persiapan di awal. Ingat, tujuan utama adalah transisi yang mulus, aman, dan pada akhirnya, pengalaman komputasi yang lebih baik.
Langkah pertama yang paling krusial adalah mencadangkan (backup) semua data penting kamu. Ini adalah prioritas utama. Bayangkan jika tiba-tiba ada masalah saat instalasi sistem operasi baru dan semua foto, dokumen, atau file pekerjaan kamu hilang. Rasanya pasti sangat menyesakkan, bukan? Gunakan hard drive eksternal, layanan penyimpanan cloud seperti Google Drive atau OneDrive, atau bahkan flash drive berkapasitas besar untuk menyimpan semua file yang kamu anggap berharga. Pastikan untuk memverifikasi bahwa data yang dicadangkan benar-benar bisa diakses dan tidak rusak. Jangan hanya mencadangkan file pribadi, tetapi juga pengaturan penting, bookmark browser, dan data lisensi perangkat lunak jika memungkinkan. Saya biasanya menyarankan untuk membuat daftar lengkap semua aplikasi yang terinstal, beserta kunci produknya jika ada, agar kamu bisa menginstal ulang semuanya dengan mudah di sistem yang baru. Ini adalah salah satu tips paling praktis yang bisa kamu terapkan.
Setelah data aman, langkah berikutnya adalah memeriksa kompatibilitas perangkat keras dan perangkat lunak. Seperti yang sudah disinggung, Windows 10 dan 11 memiliki persyaratan sistem yang berbeda. Gunakan alat seperti "PC Health Check" dari Microsoft untuk Windows 11, atau cek manual spesifikasi hardware kamu. Pastikan driver untuk komponen utama (kartu grafis, kartu suara, jaringan) tersedia untuk sistem operasi baru yang akan kamu instal. Jika kamu berencana beralih ke Linux, cari tahu apakah semua perangkat keras kamu didukung dengan baik oleh distribusi Linux yang kamu pilih. Untuk perangkat lunak, buat inventaris aplikasi yang kamu gunakan setiap hari. Cari tahu apakah ada versi yang kompatibel dengan sistem operasi baru, atau apakah ada alternatif yang sepadan. Ini akan membantumu menghindari kejutan tidak menyenangkan di kemudian hari.
Checklist Pra-Migrasi: Apa Saja yang Perlu Kamu Siapkan?
Untuk membantu kamu dalam proses persiapan, berikut adalah checklist yang bisa kamu ikuti:
- Cadangkan Data Penting:
- Dokumen, foto, video, musik, dan file pribadi lainnya.
- Backup email (jika menggunakan klien email desktop seperti Outlook).
- Export bookmark browser dan kata sandi yang disimpan.
- Inventaris Perangkat Lunak:
- Buat daftar semua aplikasi penting yang terinstal.
- Catat kunci produk/lisensi untuk aplikasi berbayar.
- Cari tahu versi aplikasi yang kompatibel dengan OS baru atau alternatifnya.
- Periksa Kompatibilitas Perangkat Keras:
- Gunakan alat diagnosa atau cek manual spesifikasi PC kamu (CPU, RAM, Storage, GPU).
- Pastikan PC kamu memenuhi persyaratan minimum untuk Windows 10/11 atau distribusi Linux pilihan.
- Unduh driver terbaru untuk OS target kamu jika diperlukan.
- Siapkan Media Instalasi:
- Unduh file ISO Windows 10/11 atau distribusi Linux.
- Buat bootable USB drive atau DVD.
- Pelajari Proses Instalasi:
- Tonton tutorial video atau baca panduan langkah demi langkah. Ini sangat membantu, bahkan jika kamu merasa sudah tahu. Banyak tutorial tersedia di TikTok: @mandorwebsite atau di blog seperti Dodi Blog.
- Sediakan Waktu yang Cukup:
- Jangan lakukan migrasi saat terburu-buru. Alokasikan waktu beberapa jam hingga satu hari penuh.
Mengatasi Tantangan Umum: Solusi untuk Masalah Migrasi
Tidak ada migrasi yang sempurna tanpa tantangan. Beberapa masalah umum yang mungkin kamu hadapi antara lain: driver yang tidak ditemukan untuk perangkat keras lama, kompatibilitas aplikasi, atau bahkan masalah saat boot. Jika driver tidak ditemukan, coba cari di situs web produsen perangkat keras kamu. Untuk aplikasi, pertimbangkan mencari alternatif open-source atau berbasis web. Jika kamu mengalami masalah boot, pastikan pengaturan BIOS/UEFI sudah benar (misalnya, urutan boot atau Secure Boot). Jika kamu merasa kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari komunitas online atau ahli teknisi. Ingat, masalah kecil di awal bisa dihindari dengan persiapan yang baik dan kesabaran. Jangan panik jika ada kendala; hampir semua masalah teknis memiliki solusi, dan seringkali solusinya sudah dibahas di forum-forum teknologi.
Dampak Lebih Luas: Keamanan Digital dan Masa Depan Ekosistem Komputer
Keputusan individu untuk meng-upgrade dari Windows 7 tidak hanya berdampak pada keamanan dan produktivitas kamu sendiri, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas terhadap keamanan digital secara kolektif dan evolusi ekosistem komputer secara keseluruhan. Setiap komputer yang terhubung ke internet adalah bagian dari jaringan global. Jika ada satu titik lemah, seluruh jaringan bisa terpengaruh. Oleh karena itu, keputusan kamu untuk bermigrasi adalah kontribusi nyata terhadap lingkungan digital yang lebih aman bagi semua.
Bayangkan jika jutaan komputer masih menggunakan sistem operasi yang tidak didukung dan rentan. Mereka bisa menjadi sarang botnet, digunakan untuk melancarkan serangan siber ke situs web atau layanan lain, tanpa sepengetahuan penggunanya. Setiap komputer yang tidak diperbarui adalah potensi ancaman tidak hanya bagi pemiliknya, tetapi juga bagi bank, pemerintah, perusahaan, dan bahkan individu lain di internet. Dengan beralih ke sistem operasi yang didukung, kamu tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan dan integritas internet. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab digital yang seringkali terlewatkan.
Selain keamanan, migrasi ini juga mendorong inovasi. Ketika pengguna beralih ke sistem operasi yang lebih modern, permintaan untuk perangkat lunak dan perangkat keras yang dirancang untuk platform tersebut akan meningkat. Ini mendorong pengembang dan produsen untuk terus berinovasi, menciptakan produk yang lebih canggih, efisien, dan aman. Ekosistem komputer menjadi lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan pengguna di masa depan, seperti integrasi cloud yang lebih dalam, teknologi AI, dan keamanan siber yang berlapis. Kamu sebagai pengguna adalah bagian integral dari proses evolusi ini. Dengan mengadopsi teknologi terbaru, kamu turut membentuk arah masa depan komputasi.
Peran Kamu dalam Lingkungan Digital yang Lebih Aman
Kamu memiliki peran yang sangat penting. Dengan menjaga sistem operasi kamu tetap terbarui, kamu menjadi "penjaga gerbang" pertama untuk keamanan data pribadimu dan juga salah satu barisan pertahanan terhadap ancaman siber yang lebih besar. Ini termasuk menginstal pembaruan keamanan sesegera mungkin, menggunakan perangkat lunak antivirus/antimalware yang andal, dan selalu waspada terhadap upaya phishing atau penipuan online. Edukasi diri sendiri dan orang-orang terdekat tentang praktik keamanan siber terbaik adalah investasi yang tak ternilai di era digital ini. Jangan remehkan kekuatan keputusan individualmu dalam membentuk ekosistem yang lebih aman.
Evolusi Teknologi dan Kebutuhan Adaptasi
Teknologi tidak pernah diam; ia terus bergerak maju dengan kecepatan yang luar biasa. Apa yang canggih hari ini bisa jadi usang besok. Kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan ini bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Dihentikannya dukungan untuk Windows 7 adalah salah satu contoh nyata dari evolusi ini. Ia mengingatkan kita bahwa investasi berkelanjutan dalam pemahaman dan adopsi teknologi adalah kunci untuk tetap relevan dan aman di dunia digital. Jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mempelajari hal baru, baik itu sistem operasi baru, fitur keamanan canggih, atau bahkan cara kerja komputasi awan. Berbagai sumber belajar, termasuk Dodi Blog, menyediakan wawasan dan tutorial yang dapat membantu kamu dalam perjalanan adaptasi ini.
Kesimpulan: Jangan Tunda Lagi, Amankan Masa Depan Digitalmu!
Meskipun Windows 7 telah setia menemani kita selama bertahun-tahun, kenyataan pahit bahwa dukungannya telah berakhir tidak bisa kita pungkiri. Gelombang Perubahan Besar Seiring Dihentikannya Dukungan Untuk Windows 7 membawa risiko keamanan yang serius, masalah kompatibilitas, dan pada akhirnya, akan menghambat produktivitas digital kamu. Mempertahankan sistem operasi yang tidak didukung adalah sebuah perjudian dengan data pribadi, keamanan finansial, dan ketenangan pikiran kamu.
Kini saatnya untuk bertindak. Apakah kamu memilih untuk beralih ke Windows 10 atau 11 yang lebih modern, atau menjelajahi kebebasan yang ditawarkan oleh Linux, langkah pertama adalah yang paling penting. Lakukan persiapan dengan matang, cadangkan semua data pentingmu, dan jangan ragu untuk mencari panduan atau bantuan jika kamu merasa kesulitan. Ingatlah, keputusan ini bukan hanya tentang mempertahankan sebuah komputer, tetapi juga tentang mengamankan masa depan digitalmu dan berkontribusi pada ekosistem online yang lebih aman bagi semua.
Jangan tunda lagi! Mulailah perencanaan migrasimu hari ini. Komputer kamu dan data berhargamu akan berterima kasih. Mari kita sambut era komputasi yang lebih aman, efisien, dan modern bersama-sama!
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Gelombang Perubahan Besar Seiring Dihentikannya Dukungan Untuk Windows 7
1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "penghentian dukungan" untuk Windows 7?
Penghentian dukungan berarti Microsoft tidak lagi menyediakan pembaruan keamanan (security updates), perbaikan bug (bug fixes), dan dukungan teknis gratis untuk Windows 7. Ini membuat sistem kamu sangat rentan terhadap serangan siber dan masalah kompatibilitas software serta hardware terbaru.
2. Seberapa besar risiko jika saya tetap menggunakan Windows 7 setelah dukungannya berakhir?
Risikonya sangat besar. Tanpa pembaruan keamanan, komputer kamu menjadi sasaran empuk bagi malware, virus, dan peretas. Ini bisa menyebabkan pencurian data pribadi, informasi finansial, bahkan hingga penyanderaan seluruh sistem (ransomware). Selain itu, kamu akan mengalami masalah kompatibilitas dengan aplikasi dan hardware baru, yang menghambat produktivitas.
3. Apa saja opsi migrasi yang tersedia selain tetap menggunakan Windows 7?
Opsi paling umum adalah upgrade ke Windows 10 atau Windows 11, yang menawarkan keamanan dan fitur terbaru. Alternatif lain adalah beralih ke sistem operasi berbasis Linux (seperti Ubuntu atau Linux Mint) yang aman, stabil, dan seringkali gratis, terutama cocok untuk perangkat keras lama.
4. Apakah saya harus membeli lisensi baru jika ingin upgrade dari Windows 7 ke Windows 10 atau 11?
Kemungkinan besar iya. Penawaran upgrade gratis dari Windows 7 ke Windows 10 sudah tidak berlaku secara resmi. Kamu mungkin perlu membeli lisensi Windows 10 atau 11 yang baru untuk mengaktifkan sistem operasi tersebut.
5. Apa langkah pertama dan terpenting sebelum melakukan migrasi dari Windows 7?
Langkah pertama dan terpenting adalah mencadangkan (backup) semua data penting kamu ke media eksternal (hard drive eksternal, flash drive) atau layanan cloud. Ini untuk memastikan data kamu aman jika terjadi masalah selama proses migrasi. Selain itu, pastikan juga kamu memahami Gelombang Perubahan Besar Seiring Dihentikannya Dukungan Untuk Windows 7 agar migrasi berjalan lancar.
Baca Juga
Tag terkait: Teknologi, Tutorial