Recents in Beach

Qualcomm Akuisisi Nuvia Senilai 196 Triliun Ekspansi Ke Arsitektur Arm

Qualcomm Akuisisi Nuvia Senilai 196 Triliun: Ekspansi Ke Arsitektur Arm yang Mengubah Permainan

Qualcomm Akuisisi Nuvia Senilai 196 Triliun Ekspansi Ke Arsitektur Arm

Mengapa Nuvia Begitu Berharga? Sejarah dan Potensi Desain Chip Arm Mereka

Dalam dunia teknologi yang serba cepat, startup sering kali menjadi pembawa perubahan. Nuvia adalah salah satunya. Didirikan pada tahun 2019, perusahaan ini mungkin tergolong baru, tetapi dibaliknya ada kekuatan intelektual yang luar biasa. Tim pendirinya bukanlah orang sembarangan; mereka adalah mantan insinyur kunci dari Apple dan Google yang bertanggung jawab atas pengembangan chip-chip berkinerja tinggi seperti prosesor A-series di iPhone dan iPad, serta chip server Google. Bayangkan saja, orang-orang di balik kesuksesan chip Apple M1 yang mengguncang industri PC kini berkumpul untuk menciptakan sesuatu yang baru dan lebih ambisius. Ini adalah alasan utama mengapa Nuvia memiliki daya tarik yang begitu kuat dan mengapa akuisisi Nuvia oleh Qualcomm menjadi berita besar di seluruh platform teknologi.

Nuvia didirikan dengan satu misi ambisius: untuk merancang prosesor berbasis Arm berkinerja tinggi yang sangat efisien dalam konsumsi daya. Meskipun arsitektur Arm telah mendominasi pasar smartphone selama bertahun-tahun berkat efisiensinya, performa puncak untuk komputasi berat, terutama di segmen server dan PC, masih didominasi oleh arsitektur x86 dari Intel dan AMD. Nuvia melihat celah ini dan bertekad untuk menjembataninya. Mereka tidak hanya ingin membuat chip Arm yang "cukup baik", tetapi chip yang bisa bersaing langsung, bahkan melampaui, tawaran terbaik dari kompetitor x86 dalam hal performa per watt.

Visi ini sangat krusial di era komputasi modern. Dengan semakin meningkatnya beban kerja AI, machine learning, dan komputasi awan, kebutuhan akan kinerja komputasi yang masif namun tetap hemat energi menjadi prioritas utama. Data center global mengonsumsi energi dalam jumlah fantastis, dan setiap efisiensi kecil bisa berarti penghematan besar serta dampak positif terhadap lingkungan. Nuvia, dengan pendekatan inovatif mereka terhadap desain mikroarsitektur Arm, menawarkan potensi untuk mencapai terobosan ini.

Sebelum akuisisi, Nuvia sendiri sedang mengembangkan chip server yang diberi nama "Phoenix" yang dijanjikan akan menawarkan kinerja yang jauh melampaui chip server Arm yang ada di pasaran saat itu, dan bahkan bersaing dengan chip x86 kelas atas. Keahlian ini, terutama dalam optimasi custom core Arm, adalah permata yang sangat dicari. Qualcomm, yang telah lama menjadi pemain dominan di pasar smartphone dengan chip Snapdragon-nya, tahu bahwa mereka memerlukan keahlian seperti Nuvia untuk melangkah lebih jauh dan mendominasi segmen pasar yang lebih luas.

Akuisisi ini bukan hanya tentang hardware; ini tentang kecerdasan rekayasa dan inovasi. Tim di Nuvia membawa serta pengalaman puluhan tahun dalam mendorong batas-batas desain chip, mulai dari arsitektur instruksi hingga implementasi fisik. Keahlian mereka dalam memadukan performa tinggi dengan efisiensi daya adalah sesuatu yang sangat langka dan berharga. Dengan mengambil alih Nuvia, Qualcomm tidak hanya mendapatkan kekayaan intelektual (IP) mereka, tetapi juga tim rekayasa visioner yang siap untuk merevolusi ekosistem Arm.

Latar Belakang Nuvia dan Tim Visioner di Baliknya

Nuvia didirikan oleh John Bruno, Gerard Williams III, dan Manu Gulati – tiga nama besar di industri semikonduktor. Gerard Williams III, khususnya, adalah mantan kepala arsitektur CPU di Apple, di mana ia memimpin pengembangan semua inti CPU custom Apple dari A7 hingga A12X. Prestasinya ini menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan chip yang tidak hanya powerful tetapi juga terintegrasi sempurna dengan ekosistem perangkat. John Bruno sebelumnya juga memegang posisi kunci di Apple dan Google dalam desain chip. Manu Gulati memiliki pengalaman serupa dari Apple dan Google. Kombinasi talenta ini menciptakan tim yang sangat kompeten, memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana merancang chipset yang terdepan dalam teknologi.

Visi mereka di Nuvia adalah melampaui batasan yang ada pada lisensi desain Arm standar. Alih-alih menggunakan core Arm Cortex yang sudah jadi, mereka berfokus pada pengembangan core CPU Arm custom dari awal, mirip dengan apa yang dilakukan Apple dengan chip A-series dan M-series mereka. Pendekatan ini memungkinkan kontrol penuh atas arsitektur, memungkinkan optimasi yang lebih mendalam untuk performa dan efisiensi, yang sangat penting untuk mencapai tujuan mereka di pasar *data center* dan *laptop berbasis ARM*.

Tantangan Desain Chip dan Keunggulan Arsitektur Nuvia

Mendesain chip modern adalah salah satu tugas rekayasa paling kompleks di dunia. Ini melibatkan miliaran transistor yang harus bekerja secara harmonis, mengelola panas, dan menghemat daya, sambil memberikan kinerja yang luar biasa. Tantangan terbesar adalah mencapai keseimbangan optimal antara performa dan efisiensi energi. Chip x86 dari Intel dan AMD dikenal karena performa puncaknya, tetapi seringkali dengan konsumsi daya yang lebih tinggi. Sebaliknya, chip Arm unggul dalam efisiensi daya, tetapi seringkali "kurang bertenaga" untuk tugas-tugas komputasi berat.

Keunggulan Nuvia terletak pada kemampuan mereka untuk merancang arsitektur Arm yang secara fundamental lebih efisien per siklus clock dan per watt. Mereka bukan hanya membuat chip Arm yang cepat, tetapi chip Arm yang cepat *dan* hemat energi, yang menjadi kunci dalam *pasar semikonduktor* yang semakin kompetitif. Filosofi desain ini memungkinkan chip untuk mempertahankan kinerja tinggi tanpa menghasilkan panas berlebihan atau menguras baterai dengan cepat, menjadikannya sangat ideal untuk perangkat portabel dan server yang membutuhkan kepadatan komputasi tinggi.

Pendekatan Nuvia adalah apa yang kita lihat berhasil pada chip seperti *Apple M1*, yang menunjukkan kepada dunia bahwa Arm bisa menjadi kekuatan yang dominan di luar ranah mobile. Dengan keahlian Nuvia, Qualcomm sekarang memiliki kesempatan untuk menciptakan chip yang tidak hanya mendominasi smartphone tetapi juga mendefinisikan ulang apa yang mungkin di *PC* dan *server*.

Strategi Besar Qualcomm: Menjawab Tantangan dan Merambah Pasar Baru

Akuisisi Nuvia senilai 196 triliun rupiah oleh Qualcomm bukan sekadar pembelian aset; ini adalah langkah strategis yang sangat cerdik untuk memperkuat posisi mereka di tengah persaingan chipset yang semakin ketat dan untuk merambah pasar-pasar baru yang sangat menjanjikan. Qualcomm telah lama menjadi pemain dominan di pasar smartphone dengan seri chip Snapdragon mereka. Namun, dominasi ini mulai diuji oleh berbagai faktor. Salah satu tantangan terbesar datang dari Apple. Dengan peluncuran chip *Apple M1* pada tahun 2020, Apple secara efektif menunjukkan bahwa mereka bisa merancang *prosesor Arm custom* yang menawarkan kinerja luar biasa di laptop dan PC, bahkan melampaui banyak chip Intel dan AMD. Keberhasilan M1 ini mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh industri, membuktikan potensi besar arsitektur Arm di luar smartphone.

Di sisi lain, Qualcomm juga menghadapi tekanan dari pabrikan smartphone lain yang mulai mengembangkan chip mereka sendiri, seperti Google dengan Tensor dan Samsung dengan Exynos (meskipun belakangan kembali bekerja sama dengan Qualcomm). Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, Qualcomm perlu melakukan sesuatu yang berani. Mereka perlu meningkatkan kemampuan desain chip mereka secara signifikan, tidak hanya untuk smartphone tetapi juga untuk memperluas jangkauan ke segmen pasar yang lebih luas dan lebih menguntungkan seperti *laptop berbasis Arm*, *server*, dan *otomotif*. Di sinilah Nuvia masuk dalam gambar. Keahlian Nuvia dalam menciptakan inti CPU Arm berkinerja tinggi dan efisien adalah kunci untuk strategi ekspansi ini.

Dengan mengakuisisi Nuvia, Qualcomm berinvestasi pada talenta dan teknologi yang akan memungkinkan mereka untuk bersaing lebih efektif di pasar-pasar baru tersebut. Mereka berencana untuk mengintegrasikan desain CPU Nuvia ke dalam *sistem-on-chip (SoC)* Snapdragon mereka, menciptakan produk yang lebih bertenaga dan efisien. Bayangkan laptop Windows yang ditenagai oleh chip Snapdragon dengan inti CPU Nuvia yang menawarkan daya tahan baterai luar biasa sekaligus performa sekelas chip x86 premium. Ini adalah visi yang sangat menarik dan dapat mengubah dinamika pasar PC yang selama ini didominasi oleh Intel dan AMD.

Lebih jauh lagi, potensi Nuvia tidak hanya terbatas pada PC. Desain chip berkinerja tinggi dan hemat daya sangat diminati di *data center*. Saat ini, sebagian besar server menggunakan prosesor x86. Namun, dengan munculnya chip Arm yang kuat seperti yang dikembangkan Nuvia, ada peluang besar untuk menciptakan server yang lebih efisien, lebih hemat energi, dan lebih hemat biaya operasional. Ini adalah pasar triliunan dolar yang Qualcomm ingin masuki secara agresif. Akuisisi ini menunjukkan komitmen jangka panjang Qualcomm terhadap inovasi dan ambisinya untuk menjadi pemimpin tidak hanya di perangkat mobile tetapi juga di seluruh spektrum komputasi, dari ujung perangkat hingga awan.

Strategi ini juga menunjukkan bahwa Qualcomm memahami bahwa masa depan komputasi adalah tentang platform yang terintegrasi dan pengalaman pengguna yang mulus di berbagai perangkat. Dengan memiliki kontrol lebih besar atas desain inti CPU mereka, Qualcomm dapat mengoptimalkan seluruh *sistem-on-chip* mereka dengan cara yang tidak mungkin jika mereka hanya mengandalkan lisensi core Arm standar. Ini memberikan mereka fleksibilitas untuk menyesuaikan chip sesuai kebutuhan spesifik setiap pasar, mulai dari *smartphone high-end* hingga solusi *otomotif* yang canggih. Pendekatan ini mirip dengan apa yang telah lama dilakukan Apple, dan kini Qualcomm ingin mengadopsinya untuk seluruh ekosistem Android dan Windows berbasis Arm.

Menghadapi Persaingan Ketat di Ranah Mobile dan Beyond

Di pasar mobile, Qualcomm telah menjadi pemimpin tak terbantahkan selama bertahun-tahun. Namun, lanskapnya terus berubah. Kompetitor seperti MediaTek semakin kuat di segmen menengah ke bawah, sementara di segmen premium, ancaman dari chip kustom seperti *Apple M1* (dan evolusinya) semakin nyata. M1 membuktikan bahwa produsen perangkat bisa menciptakan chip yang unggul secara performa dan efisiensi jika mereka memiliki kontrol penuh atas desain inti CPU. Ini mendorong Qualcomm untuk tidak hanya bertahan tetapi juga menyerang balik dengan inovasi Qualcomm yang lebih radikal. Akuisisi Nuvia adalah jawaban langsung terhadap tantangan ini.

Dengan inti CPU Nuvia, Qualcomm dapat mengembangkan chip Snapdragon generasi berikutnya yang menawarkan lompatan kinerja yang signifikan, menempatkan mereka di posisi yang lebih kuat untuk bersaing dengan penawaran terbaik dari Apple, Google, dan bahkan chip kelas desktop. Ini bukan hanya tentang kecepatan clock; ini tentang arsitektur yang lebih efisien, kemampuan multi-core yang lebih baik, dan integrasi yang lebih erat antara CPU, GPU, modem, dan NPU (Neural Processing Unit) dalam satu *sistem-on-chip (SoC)* yang powerful.

Visi Qualcomm untuk Dominasi di PC dan Server Berbasis Arm

Pasar PC dan server adalah medan perang baru bagi arsitektur Arm. Selama beberapa dekade, Intel dan AMD telah mendominasi pasar ini dengan arsitektur x86 mereka. Namun, dengan dorongan *efisiensi daya* dan *kinerja komputasi* yang ditawarkan oleh Arm, para pemain baru mulai bermunculan. Microsoft telah mencoba meluncurkan Windows di Arm, tetapi kinerjanya seringkali kurang memuaskan karena kurangnya chip Arm yang benar-benar kompetitif dari segi performa.

Qualcomm, dengan akuisisi Nuvia, kini memiliki peluang emas untuk menjadi pemimpin di segmen laptop berbasis Arm dan server. Mereka bisa mengembangkan chip yang memungkinkan laptop Windows memiliki daya tahan baterai seharian penuh tanpa mengorbankan performa untuk produktivitas. Untuk server, inti Nuvia yang efisien dapat membantu menciptakan infrastruktur *data center* yang lebih hemat biaya operasional dan lebih ramah lingkungan. Ini adalah bagian dari strategi akuisisi Qualcomm yang lebih besar untuk mendiversifikasi pendapatan mereka di luar smartphone dan menempatkan mereka sebagai pemain kunci di seluruh ekosistem komputasi.

Kesuksesan Qualcomm di sini akan sangat bergantung pada seberapa cepat dan efektif mereka dapat mengintegrasikan teknologi Nuvia dan merilis produk yang kompetitif. Industri sedang mengawasi dengan seksama, karena ini bisa menjadi penentu arah masa depan komputasi.

Implikasi Akuisisi Nuvia: Masa Depan Komputasi dan Dampaknya bagi Konsumen

Akuisisi Nuvia oleh Qualcomm adalah lebih dari sekadar berita bisnis; ini adalah guncangan seismik dalam *pasar semikonduktor* yang akan memiliki implikasi jangka panjang pada bagaimana kita berinteraksi dengan teknologi. Ini menandai pergeseran signifikan dalam strategi Qualcomm, dari hanya mendominasi perangkat mobile ke ambisi yang lebih luas untuk memimpin di berbagai segmen komputasi, mulai dari *smartphone high-end* hingga *PC*, dan bahkan *server* di *data center*. Dampaknya akan terasa di seluruh industri, dari bagaimana chip dirancang hingga bagaimana perangkat dikembangkan dan bagaimana kamu sebagai konsumen mengalaminya. Ini adalah langkah besar yang menunjukkan bahwa Qualcomm serius untuk menjadi pemain yang dominan dalam evolusi *ekosistem Arm* secara keseluruhan.

Salah satu implikasi terbesar adalah intensifikasi persaingan chipset. Dengan Nuvia di bawah payungnya, Qualcomm kini memiliki kemampuan untuk menciptakan core CPU Arm custom mereka sendiri, menempatkan mereka pada pijakan yang lebih sejajar dengan Apple yang telah sukses besar dengan chip M-series mereka. Hal ini akan memaksa pemain lain seperti MediaTek, dan bahkan raksasa x86 seperti Intel dan AMD, untuk terus berinovasi dan meningkatkan penawaran mereka. Hasilnya? Lingkungan yang lebih kompetitif yang mendorong batas-batas *kinerja komputasi* dan *efisiensi daya*. Bayangkan saja, kompetisi yang sehat biasanya menguntungkan konsumen karena mendorong perusahaan untuk menawarkan produk yang lebih baik dengan harga yang lebih kompetitif. Kamu bisa mendapatkan lebih banyak untuk uang kamu!

Akuisisi ini juga akan mempercepat adopsi arsitektur Arm di luar ranah mobile. Selama ini, Windows di Arm masih menghadapi tantangan kinerja dan kompatibilitas aplikasi. Dengan Qualcomm yang kini memiliki desain inti CPU Arm yang jauh lebih kuat berkat Nuvia, kita bisa melihat generasi baru *laptop berbasis Arm* yang tidak hanya menawarkan daya tahan baterai luar biasa tetapi juga performa yang setara, bahkan mungkin melampaui, banyak laptop Intel dan AMD kelas menengah. Ini berarti pengalaman pengguna yang lebih baik untuk kamu yang mencari laptop ringan, tipis, dan bertenaga dengan daya tahan baterai yang fenomenal.

Tidak hanya itu, masa depan *data center* juga akan mengalami perubahan. Seiring dengan peningkatan permintaan untuk komputasi awan dan AI, kebutuhan akan server yang sangat efisien menjadi krusial. Chip Nuvia dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan ini. Dengan Qualcomm memproduksi chip server berbasis Arm yang kuat, kita bisa melihat pergeseran dari dominasi x86 ke solusi Arm yang lebih hemat energi. Ini akan mengurangi biaya operasional untuk perusahaan teknologi besar dan berkontribusi pada upaya keberlanjutan global. Pada akhirnya, ini bisa berarti layanan cloud yang lebih murah dan lebih efisien untuk kamu.

Secara keseluruhan, akuisisi Nuvia oleh Qualcomm adalah bukti bahwa industri semikonduktor terus bergejolak dan mencari inovasi. Ini adalah pertaruhan besar oleh Qualcomm, senilai triliunan rupiah, untuk memastikan relevansi dan kepemimpinan mereka di masa depan komputasi. Dan bagi kita sebagai konsumen dan pengamat teknologi, ini berarti masa depan yang penuh dengan perangkat yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih inovatif.

Perubahan Lanskap Industri dan Potensi Kolaborasi Baru

Lanskap industri chip kini semakin cair. Dulu, perannya sangat terkotak-kotak: Intel untuk PC/server, Qualcomm untuk mobile. Kini, garis batas itu semakin kabur. Apple telah sukses besar, dan sekarang Qualcomm melangkah maju. Hal ini mendorong pemain lain untuk mengevaluasi kembali strategi mereka. Apakah Google akan terus mengembangkan chip Tensor sendiri? Akankah Samsung sepenuhnya kembali ke Qualcomm atau memperkuat desain Exynos mereka? Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan adanya potensi kolaborasi baru atau justru persaingan yang lebih sengit. Bahkan, mungkin ada dorongan lebih besar bagi produsen perangkat lain untuk menginvestasikan lebih banyak dalam *desain chip* kustom mereka sendiri, menyusul jejak Apple dan sekarang Qualcomm.

Akuisisi ini juga membuka pintu bagi Qualcomm untuk berkolaborasi lebih erat dengan pengembang perangkat lunak untuk mengoptimalkan aplikasi untuk arsitektur Arm di PC dan server. Ini adalah kunci untuk keberhasilan jangka panjang, karena hardware yang kuat harus didukung oleh ekosistem software yang matang. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana ekosistem teknologi berkembang dan apa saja inovasi terbaru, jangan lupa kunjungi Dodi Blog untuk informasi menarik seputar dunia teknologi. Begitu juga, untuk update cepat dan visual, ikuti kami di TikTok: @mandorwebsite.

Apa Artinya Bagi Kamu: Dari Smartphone hingga Data Center

Jadi, apa sebenarnya arti akuisisi ini bagi kamu sebagai pengguna akhir atau pengamat teknologi?

  1. Smartphone Lebih Cepat dan Efisien: Kamu bisa mengharapkan chip Snapdragon di smartphone Android kelas atas menjadi lebih powerful dan hemat daya. Ini berarti aplikasi berjalan lebih mulus, game lebih responsif, dan baterai tahan lebih lama.
  2. Laptop Windows yang Revolusioner: Era laptop Windows berbasis Arm yang benar-benar kompetitif kini semakin dekat. Bayangkan laptop dengan kinerja tinggi untuk produktivitas, editing ringan, dan hiburan, dengan daya tahan baterai yang bisa mencapai 15-20 jam atau lebih. Ini akan mengubah cara kamu bekerja dan bermain di perjalanan.
  3. Inovasi di Data Center: Meskipun tidak kamu lihat secara langsung, chip Arm Nuvia di *data center* akan berarti layanan cloud (seperti Google Drive, Dropbox, atau layanan streaming) yang lebih responsif, lebih efisien, dan mungkin lebih terjangkau karena biaya operasional server yang lebih rendah. Ini adalah fondasi dari pengalaman digital kamu sehari-hari.
  4. Persaingan yang Meningkat: Secara keseluruhan, akuisisi ini meningkatkan persaingan di industri chip. Ketika perusahaan bersaing, mereka dipaksa untuk berinovasi lebih keras, dan ini adalah kabar baik bagi konsumen. Kamu akan mendapatkan pilihan produk yang lebih baik dan lebih canggih.

Tips Praktis: Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk membeli laptop baru, ada baiknya untuk menunggu dan melihat bagaimana chip Snapdragon berbasis Nuvia akan bersaing di pasar PC. Investasi besar seperti ini biasanya butuh waktu 1-2 tahun untuk membuahkan hasil dalam bentuk produk akhir, jadi pantau terus perkembangannya di dunia teknologi.

Dengan akuisisi Nuvia, Qualcomm telah mengirimkan sinyal kuat: mereka siap memimpin revolusi Arm di semua lini komputasi. Ini adalah langkah berani yang berpotensi membentuk kembali industri teknologi selama dekade mendatang. Pertanyaannya sekarang adalah, seberapa cepat dan seberapa sukses mereka akan mewujudkan visi ambisius ini? Hanya waktu yang akan menjawabnya, tetapi satu hal yang pasti: masa depan komputasi akan menjadi jauh lebih menarik.

Apakah kamu tertarik dengan perkembangan teknologi semacam ini? Menurut kamu, bagaimana akuisisi Nuvia ini akan mengubah pasar? Bagikan pandangan kamu di kolom komentar di bawah! Jangan lupa untuk terus update berita teknologi terbaru dengan mengikuti TikTok @mandorwebsite dan kunjungi Dodi Blog untuk artikel-artikel menarik lainnya seputar dunia tech!

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Q: Apa itu Qualcomm Akuisisi Nuvia Senilai 196 Triliun Ekspansi Ke Arsitektur Arm?

A: Ini adalah pengumuman di mana perusahaan semikonduktor raksasa, Qualcomm, mengakuisisi startup desain chip bernama Nuvia senilai 1,4 miliar dolar AS (sekitar 196 triliun rupiah). Akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan Qualcomm dalam mengembangkan prosesor berbasis arsitektur Arm berkinerja tinggi, terutama untuk ekspansi ke pasar laptop dan server.

Q: Mengapa akuisisi Nuvia oleh Qualcomm begitu penting?

A: Akuisisi ini penting karena Nuvia didirikan oleh mantan insinyur kunci dari Apple yang memiliki pengalaman dalam merancang chip Arm berkinerja tinggi dan efisien. Dengan mengakuisisi Nuvia, Qualcomm mendapatkan keahlian ini untuk mengembangkan chip Snapdragon generasi berikutnya yang lebih kompetitif di smartphone, dan memungkinkan mereka untuk bersaing secara serius di pasar PC (laptop berbasis Arm) dan server.

Q: Apa dampak akuisisi ini terhadap konsumen?

A: Bagi konsumen, akuisisi ini berarti potensi untuk mendapatkan smartphone Android yang lebih cepat dan efisien, serta laptop Windows berbasis Arm yang menawarkan kinerja tinggi dengan daya tahan baterai yang luar biasa. Secara tidak langsung, ini juga dapat meningkatkan efisiensi di data center, yang pada akhirnya bisa berdampak pada layanan cloud yang kamu gunakan sehari-hari.

Q: Kapan produk pertama dari kolaborasi Qualcomm dan Nuvia akan tersedia?

A: Umumnya, pengembangan chip membutuhkan waktu yang signifikan. Meskipun Qualcomm telah mengintegrasikan tim Nuvia, produk pertama yang sepenuhnya memanfaatkan desain inti CPU Nuvia secara signifikan kemungkinan baru akan terlihat dalam 1-2 tahun setelah akuisisi, yaitu sekitar tahun 2023-2024, terutama untuk chip di segmen PC dan server.

Q: Apakah akuisisi ini akan memengaruhi persaingan Qualcomm dengan Apple M1?

A: Ya, akuisisi Nuvia adalah langkah langsung Qualcomm untuk bersaing lebih efektif dengan chip M-series milik Apple. Dengan kemampuan desain core Arm custom dari Nuvia, Qualcomm berharap dapat mengembangkan chip yang setara atau bahkan melampaui performa dan efisiensi yang ditawarkan oleh Apple M1 dan penerusnya, terutama di segmen PC.

Post a Comment

0 Comments